Assalamualaikum,
Alhamdulillah ane bisa posting lagi. Kali ini ane akan membahas “Teori-Teori
Perkembangan”. Di posting an kali ini ane gag akan bahas detail, karena banyak
ane tulis garis besarnya aja dulu. Ntar pasti ane update per Teori nya. Oke. Let’s
begin
Prolog
; secara singkat ane akan ngenalin lima perspektif teoritis utama tentang
perkembangan : psikoanalitik, kognitif, belajar perilaku/sosial, etologis, dan
ekologis. Ane akan jelasin lebih mendalam nanti di update posting berikutnya
1. Teori Psikoanalitik
Bagi
para teoritisi psikoanalitik, perkembangan pada dasarnya tidak didasari- yaitu,
diluar kesadaran dan diwarnai oleh emosi. Para teoritisi psikoanalitik yakin
bahwa perilaku semata-mata adalah suatu karakteristik permukaan dan untuk memahamu
perkembangan kita harus menganalisis makna simbolis perilaku (symbolic meaning of behavior) dan
pikiran kita yang paling dalam (inner
working of the mind). Para teoritisi Psikoanalitik menekankan bahwa
pengalaman-pengalaman sebelumnya dengan orang tua secara ekstensif membentuk
perkembangan kita. Karakteristik ini digaris bawahi dalam psikoanalitik utama
yaitu, Teori Psikoseksual Sigmud Freud,
a. Teori
Freud
Freud
yakin bahwa kepribadian memiliki struktur ; id,
ego, dan superego. Id adalah struktur
kepribadian yang terdiri atas naluri yang merupakan gudang energi psikis
individu. Ego, struktur kepribadian
menurut freud yang berurusan denga tuntutan realitas. Superego adalah struktur kepribadian yang merupakan
badan moral kepribadian dan benar-benar memperhitungkan apakah itu benar atau
salah.
Freud memandang kepribadian seseorang yang
tampak hanyalah seperti permukaan gunung es dilautan, sedangkan yang tidak
tampak adalah bagian yang lebih besar yang tenggelam. Freud berpendapat bahwa
kepribadian orang dewasa ditentukan oleh cara-cara mengatasi konflik antara
sumber kenikmatan dan tuntuta realitas. Tahap-tahap awal perkembang menurut
Freud dibagi menjadi lima bagian yaitu ; oral
stage(tahap mulut), anal stage(tahap
anus), phalic stage(tahap penis), latency stage(tahap laten), genital stage(tahap kemaluan).
b. Teori
Erikson
Erik
Erikson (1902-1994) mengakui sumbangan Freud, tetapi yakin bahwa Freud salah
menilai dimensi penting perkembangan manusia. Di satu pihak, Erikson mengatakan
bahwa kita berkembang dalamtahap-tahap psikososial, bukan psikoseksual yang
dikatakan Freud.
Dalam
teori Erikson, delapan tahap terbentang ketika kita melampaui siklus
kehidupan.pada tiap tahap akan terjadi krisis, tetapikrisis ini bukanlah
bencana tetapi suatu titik balik peningkatan potensi. Semakin berhasil
menghadapi krisis ini, semakin berkembang seorang individu. Kedelapan tahap itu
antara lain; trust vs mistrust, otonomy
vs shame and doubt, initiative vs guilt, industry vs inferiority, identity vs
identity confusion, intimacy vs isolation, generality vs stagnation, integrity
vs despair.
2. Teori-teori Kognitif
Teori ini adalah
lawan dari psikoanalisa, teori ini menekankan pada pikiran-pikiran sadar.
a. Teori
Piaget
Psikolog
Swiss Terkenal, Jean Piaget, menekankan bahwa anak secara aktif membangun dunia
kognitif mereka sendiri. Dalampandangan piaget, dua proses yang mendasari
perkembangan individu adalah : pengorganisasian dan penyesuaian. Piaget juga
yakin bahwa kita melampaui 4 tahap dalam memahami dunia. Keempat tahap tersebut
adalah ;
Tahap
Sensorimotor, yang berlangsung dari
kelahiran sampai usia tahun ke 2, merupakan tahap pertama piaget. Pada tahap
ini, bayi membangun suatu pemahaman tentang dunia dengan mengkoordinasi
pengalaman-pengalaman sensoris dengan tindakan-tindakan motorik fisik
Tahap
praoperasional, yang berlangsung
kira-kira antara 2-7 tahun, merupakan tahap kedua piaget. Pada tahap ini,
anak-anak mulai melukiskan dunia dengan kata-kata dan gambar
Tahap
operasiaonal Konkret, yang berlangsung
kira-kira usia 7 sampai 11 tahun, merupakan tahap ketiga piaget. Pada tahap
ini, anak-anak dapat melakukan operasi, dan penalaran logis menggantikan
penalaran intuitif sejauh pemikiran dapat diterapkan kedalam contoh-contoh yang
spesifik atau kongkret
Tahap
operasional formal, yang tampak dari usia
11sampai15 tahu, merupakan tahap keempat dan terakhir. Pada tahap ini, individu
melampui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan berpikir secara abstrak
dan lebih logis
3. Teori Perilaku dan Belajar Sosial
Para
behavioris yakin pada bahwa kita seharusnya hanya menguji apa yang diamati dan
diukursecara langsung
a.
Behaviorisme Skinner
Behaviorisme menekankan bahwa kognisi tidak penting dalam memahami perilaku.
Menurut B. F. Skinner, seorang pakar behavioris terkenal, perkembangan adalah
perilaku yang diamati, yang ditentukan oleh hadiah dan hukuman oleh lingkungan.
b.
Teori Belajar Sosial
Teori
yang dikembangkan oleh Albert Bandura ini menekankan bahwa lingkungan adalah
faktor penting dalam menentukan perilkau, tetapi proses-proses kognitif tidak
kalah pentingnya. Menurut teori ini, manusia memiliki kemampuan untuk
mengendalikan perilakunya sendiri
4.
Teori Etologis
Konrad
Lorenz adalah salah satu pengembang penting teori Etologi. Etologi menekankan
landasan biologi dan evolusioner perkembangan. Penanaman dan periode penting
dan konsep suci
5.
Teori Ekologi
Dalam teori
Brofenbenner, ada lima sistem lingkunganyang penting ;
Mikrosistem
ialah setting dimana individu hidup. Konteks
ini meliputi individu, sekolah, teman-teman dan lingkungan. Dalam mikrosistem
inilah interaksi langsung dengan agen-agen sosial
Mesosistem meliputi hubungan antara beberapa mikrosistem.contohnya adalah hubungan
antara pengalaman keluarga dengan pengalaman sekolah.
Eksosistem
dilibatkan pengalaman-pengalaman
dalamsetting sosial lain – dimana individu tidak memiliki peran yang aktif
Makrosistem
meliputi kebudayaan di mana individu
hidup.
Kronosistem
meliputi pemolaan peristiwa-peristiwa
lingkungan dan transisi sepanjang rangkaian kehidupan dan keadaan sosiohistoris
Aduh cape bener ngetiknya, udah
malam laper pula, tapi selesai juga. Ini adalah penjelasan singkat dari
teori-teori perkembangan. Lebih lanjutnya nanti ane posting lagi, oke. Sekian posting
dari ane, ane mohon maaf dan menerima kritik dan saran. See you next time
Semoga
Bermanfaat
Sumber
:
Santrock.
John W.(2002) Life Span Development. Jilid 1. (Penerbit ERLANGGA, Jakarta)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar